Pages

Friday, May 29, 2009

Tour Tatar Parahyangan II




Menghitung kilometer Jakarta-Bandung sudah usai...Tour Tatar Parahyangan part II sudah selesai. Berikut reportnya bro :
Team keberangkatan dibagi 2, Klotur 1 dipimpin oleh President BI, bro Sigit 0007, dengan anggota klotur, bro Luthfi 0005, bro Hafid 0012, dan Sist Nina 0005b,. 4 Motor dengan status, all single fighter. Berangkat hari sabtu, pukul 09.00 wib, rombongan sudah ditunggu bro Bayu dari Timojang di Puncak, untuk sekalian gas kebandung. Perjalanan full tidak ada kendala di motor, bahkan dari sisi eksekusi dan accident, bisa dibilang, ZERO!!..mantap...sekitar pukul 16.00 wib, rombongan sudah mendarat di Bandung.
Klotur 2, disepakati akan berangkat pada pukul 1 siang tikum di Margo City Depok. Klotur yang dipimpin oleh bro Dede 0003, dengan anggota rombongan Chris MC 0001, Aldrie 0009, Wts 0006, dan Kang Cahyo Timojang, yang ikut sekalian gas ke Bandung, ternyata meleset jauh dari jadwal keberangkatan pertama, yaitu jam 1 siang menjadi jam 4 sore (waktu yang tidak layak ditiru, hehehehe...). Berangkat melalui jalur kampung tengah Depok dengan kecepatan min. 70 km/jam, rombongan serasa kebut-kebutan bro, tapi siapa disangka, berkali-kali lobang dilampaui membuat rantai motor chris 0001 putus 2 titik...(uwahhh...putus lagi), beruntung kita ketemu dengan brother dari Detic(maaf lupa NRA bro), setut motor 0001 sekalian kasih tahu bengkel terdekat dimana..dan perjalanan dilanjutkan via puncak sampai waktunya tiba di Cianjur, perjalanan berjalan normal dan adem ayem, cuma segelintir motor-motor nakal berusaha merusak barisan rombongan, namun klotur 2 tetap berpegangan dengan komitmen ZERO excecution and accident right now, sesuai dengan perintah president BI juga. Berangkat pukul 9 malam dari restaurant ayam bakar di cianjur, rombongan tetap safety ride, sambil mengingat kata ZERO....mantap...tepat pukul 1/2 10 malam, rombongan sudah mendarat di Tatar Parahyangan, dan langsung menuju Hotel di daerah setiabudi karena sudah ditunggu Klotur 1 dan President BI (jadi musti Laporan dulu bro)...hehehehe...
1 Hari 1 malam di Bandung, banyak cerita menarik dan lucu yang BI dapatkan, tepat pukul 11 malam waktu Bandung, saat kita lagi bersantai di Hotel, brother dari Timojang datang, mendengar deru suara motor dari kedatangan rombongan Timojang ke hotel ternyata berdampak sangat sedap dipandang mata, para jablay kabur keluar kamar semua , gara-gara sirine pasukan Timojang...hahahahahahaha (salut kang, udah bikin rusuh hotel) ....sambutan khas BI kita keluarkan, inilah momen pertama kalinya, seluruh brother BI dan Timojang bersalaman dan berkenalan, setelah hanya melalu perwakilan masing - masing saja kita saling mengenal. Esok harinya setelah semalan kita beristirahat, rombongan sepakat untuk hang out sekalian check out dari hotel, kita sambangi cihampelas brothj, sebentar saja, karena kita sudah ditunggu Timojang di Jatinangor. Tepat pukul 4 sore, rombongan full team (karena tidak dibagi klotur lagi) berangkat menuju Jatinangor karena sudah ditunggu di UIN Cibiru sama kang Cahyo...perjalanan dilanjutkan ke sebuah restaurant dengan menu Tahu Sumedang!!wahhh mantap brothj, memang rakyat Timojang sangat baik hati...hahahahahaha. Disinilah terjadi deklarasi antara President BI dan President Timojang, Kang Anank, menyatakan bahwa Bigzoner Indonesia dan Timojang adalah BROTHERHOOD!!!SALUTTT.............uwahhh,, waktu tidak terasa sudah menunjuk pada pukul 7 malam, waktunya pulang. Timojang dan BI berpamitan, rasa brotherhood, aura brotherhood, dan indahnya brotherhood sangat terasa (terimakasih saudara kami Timojang, rasanya tidak ingin meninggalkan kalian, namun biarlah deklarasi kita menjadi simbol, bahwa kita memang brotherhood dan menyatakan diri, bahwa kita one Blood). Rombongan kepulangan dikawal oleh Kang Bayu dan Kang Chayo Timojang sampai lembang untuk rombongan terus ke Subang dan menuju Purwakarta. Pulang brothhhjjj....salut semua yang sudah ikut, kita cuma merindukan 1 hal, mudah-mudahan, apabila kita Touring lagi, semua pada ikut!!!!
Trouble rombongan :
1.Rantai motor Chris 0001 putus di kampung tengah karena menghajar lobang 2 kali.
2.Tuas kopling Tiger Bro Hafid 0012, tersangkut tidak membalik saat melalui tanjakan Lembang
3.Motor Sist Nina 0005b overhaed 3 di perjalanan pulang ke Jakarta (musti diservice sist)

Terimakasih kepada :
1.all brotherhs and sisters Timojang, Jatinangor, Bandung Selatan. Kang Anang, kang Cahyo, Kang Bayu, Kang Indra, Kang Ijal, dan saudara-saudara yang lain, Terimakasih sebesar-besarnya, ini memang moment terindah kita, terbaik kita, kalau nanti ke Jakarta, mohon merapat ke BI, dan kami akan menservice kalian, lebih lagi. pokoknya BI + TIMOJANG = BROTHERHOOD.
2.Brother DETIC (terimakasih sudah setut motor ex presidente)
3.Phantom (Puncak Tiger Community), yang sudah menjadi tempat singgah BI.
4.para Scotteris yang kita sapa antara Jakarta - Bandung

Brother Nathan 0033 England Chapter sudah berada di Nepal, dan masih setia dengan BI!!!





Walking sucks…
Wednesday, May 27, 2009 10:22 | Filled in The Bike
1
…. Or is it just me? Because two days into this long hard march in to the vast Nepalese wilderness I said sod this, I’ve had enough and turned round.
I don’t know if it has anything to do with being sat on a bike for four months and having a bulging muscle in my throttle wrist and nowhere else, but I just couldn’t hack it. My back was throbbing, my head felt woozy and my Converse were starting to fall apart at the seems.
The three other guys I was walking with were loving it. Skipping over boulders and bounding past donkeys while I sprottled and stumbled about at the back. Eleven days of this; you must be kidding.
So at the lunch stop on day two I said sorry I’m off, the other way, back to my bike who’d I’d abandoned randomly at some Mongolian Guesthouse the day we’d set off. Ten minutes later, them going one way me the other, I changed my mind. Surrender, in the company of the French; that’s not very British. So I turned around and caught up. Fight on I thought.
But the next morning no. I felt like poo. There was no way I wanted to get stuck any further up this mountain trail. So I left them a note and slipped away before breakfast. The coward’s way out, I know, but it’s easy to let people talk you into things you don’t want to do.
I walked nine hours that day back to Dot. It was great to see her again. It made me realise that her and me, to England, that was our challenge, not some torturous walk around a mountain that I thought was Everest but was actually something different. Annapurna Circuit; the clue’s in the name.
Anyway, my plan that night was to stay at the Mongolian Guesthouse and ride out of there in the morning. Except the staff there were incredibly creepy, as though the hotel was a front for some Himalayan ho-house.
It meant that at 6pm we set off for Pokhra, Nepal’s second city some 3 hours away. Half way there it got dark, we hit pot-holes, many of them. We also nearly skittled the lines of people who’d walk oblivious in the road. They were harder to see than the cattle. Then it started raining, as it always does. Finally, at 10pm, we dripped into town, found a hotel and vowed never ever to walk again.
Only the next day I got invited on a ’short’ walk up to the Pagoda. It took six hours and was vertically steep. When i got back my little head was pulsing and body was full of fever brought on by exercise. I slept all the day and all the night, didn’t eat, barely drank and am now in a cafe with wifi making up for that with a plate of chips and some cream of tomatoe soup. Delicious.
The plan from here is to have a few more days catching my breath in Pokhra then I think I’m going to start plotting my path south into India. I know this might sound wasteful but I really just want to get cracking, sort out this Iranian visa and hit the road running.
I’m ready to go home.Keep Brotherhood till'die.